Contoh soal pas kelas 8 semester 1 matematika

Siap Menghadapi PAS Matematika Kelas 8 Semester 1? Inilah Kumpulan Contoh Soal dan Pembahasannya yang Lengkap!

Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah momen penting bagi setiap siswa untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari selama satu semester. Khususnya untuk mata pelajaran Matematika Kelas 8 Semester 1, materi yang disajikan seringkali menuntut pemahaman konsep yang kuat dan kemampuan analisis yang baik. Agar kamu lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi PAS nanti, artikel ini akan menyajikan kumpulan contoh soal yang mencakup berbagai topik penting beserta pembahasannya secara rinci. Dengan mempelajari contoh soal ini, diharapkan kamu tidak hanya terbiasa dengan format soal, tetapi juga dapat memperdalam pemahamanmu.

Pentingnya Persiapan PAS Matematika

Matematika, seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang menantang, sebenarnya memiliki keindahan tersendiri ketika konsepnya dipahami dengan baik. PAS menjadi tolok ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dengan persiapan yang matang, kamu dapat meminimalkan rasa cemas dan memaksimalkan potensi nilai yang kamu peroleh.

Materi Matematika Kelas 8 Semester 1 biasanya mencakup beberapa bab utama yang saling berkaitan. Memahami setiap bab secara menyeluruh adalah kunci. Mari kita bedah beberapa contoh soal dari bab-bab tersebut.

Contoh soal pas kelas 8 semester 1 matematika
>

Bab 1: Pola Bilangan

Pola bilangan adalah dasar untuk memahami berbagai konsep matematika yang lebih kompleks. Di kelas 8, kamu akan dihadapkan pada berbagai jenis pola bilangan, mulai dari barisan aritmatika, barisan geometri, hingga pola bilangan persegi, segitiga, dan lainnya.

Contoh Soal 1:

Perhatikan barisan bilangan berikut: 3, 7, 11, 15, …
a. Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan tersebut.
b. Tentukan rumus suku ke-n dari barisan tersebut.
c. Tentukan suku ke-20 dari barisan tersebut.

Pembahasan:

Untuk menganalisis barisan ini, kita perlu mencari pola perubahannya.

  • Antara 3 dan 7, selisihnya adalah 7 – 3 = 4.
  • Antara 7 dan 11, selisihnya adalah 11 – 7 = 4.
  • Antara 11 dan 15, selisihnya adalah 15 – 11 = 4.

Terlihat bahwa setiap suku berikutnya bertambah 4 dari suku sebelumnya. Ini adalah barisan aritmatika dengan beda (b) = 4. Suku pertama (a₁) = 3.

a. Tiga suku berikutnya:

  • Suku ke-5 = Suku ke-4 + 4 = 15 + 4 = 19
  • Suku ke-6 = Suku ke-5 + 4 = 19 + 4 = 23
  • Suku ke-7 = Suku ke-6 + 4 = 23 + 4 = 27
    Jadi, tiga suku berikutnya adalah 19, 23, 27.

b. Rumus suku ke-n (Uₙ):
Rumus umum suku ke-n barisan aritmatika adalah Uₙ = a₁ + (n-1)b.
Dengan a₁ = 3 dan b = 4, maka:
Uₙ = 3 + (n-1)4
Uₙ = 3 + 4n – 4
Uₙ = 4n – 1
Jadi, rumus suku ke-n adalah Uₙ = 4n – 1.

c. Suku ke-20:
Menggunakan rumus suku ke-n yang telah ditemukan:
U₂₀ = 4(20) – 1
U₂₀ = 80 – 1
U₂₀ = 79
Jadi, suku ke-20 dari barisan tersebut adalah 79.

>

Bab 2: Persamaan Garis Lurus

Persamaan garis lurus adalah representasi grafis dari hubungan linear antara dua variabel. Dalam bab ini, kamu akan belajar tentang cara menggambar garis, menentukan gradien, serta mencari persamaan garis jika diketahui beberapa informasi.

Contoh Soal 2:

Tentukan gradien dari garis yang melalui titik A(2, 5) dan B(4, 9).

Pembahasan:

Gradien (kemiringan) sebuah garis yang melalui dua titik (x₁, y₁) dan (x₂, y₂) dirumuskan sebagai:
m = (y₂ – y₁) / (x₂ – x₁)

Dalam soal ini, kita memiliki:
(x₁, y₁) = (2, 5)
(x₂, y₂) = (4, 9)

Maka, gradiennya adalah:
m = (9 – 5) / (4 – 2)
m = 4 / 2
m = 2

Jadi, gradien dari garis yang melalui titik A dan B adalah 2.

Contoh Soal 3:

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, -1) dengan gradien 5.

Pembahasan:

Kita bisa menggunakan rumus umum persamaan garis lurus: y – y₁ = m(x – x₁), di mana (x₁, y₁) adalah koordinat titik yang diketahui dan m adalah gradiennya.

Diketahui:
(x₁, y₁) = (3, -1)
m = 5

Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
y – (-1) = 5(x – 3)
y + 1 = 5x – 15
y = 5x – 15 – 1
y = 5x – 16

Jadi, persamaan garisnya adalah y = 5x – 16.

>

Bab 3: Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

SPLDV melibatkan dua persamaan linear dengan dua variabel yang saling terkait. Menyelesaikan SPLDV berarti mencari nilai pasangan variabel yang memenuhi kedua persamaan tersebut secara bersamaan.

Contoh Soal 4:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut menggunakan metode substitusi:
1) x + y = 7
2) 2x – y = 5

Pembahasan (Metode Substitusi):

Metode substitusi melibatkan mengganti salah satu variabel dalam satu persamaan dengan ekspresi dari variabel yang sama di persamaan lain.

Langkah 1: Ubah salah satu persamaan untuk menyatakan satu variabel dalam bentuk variabel lain.
Dari persamaan (1), kita bisa menyatakan y dalam bentuk x:
x + y = 7
y = 7 – x

Langkah 2: Substitusikan ekspresi y ke dalam persamaan lainnya (persamaan 2).
2x – y = 5
2x – (7 – x) = 5
2x – 7 + x = 5
3x – 7 = 5
3x = 5 + 7
3x = 12
x = 12 / 3
x = 4

Langkah 3: Substitusikan nilai x yang telah ditemukan ke salah satu persamaan awal untuk mencari nilai y.
Menggunakan persamaan (1):
x + y = 7
4 + y = 7
y = 7 – 4
y = 3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (4, 3).

Contoh Soal 5:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut menggunakan metode eliminasi:
1) 3x + 2y = 11
2) 2x – 3y = 0

Pembahasan (Metode Eliminasi):

Metode eliminasi melibatkan mengalikan salah satu atau kedua persamaan dengan suatu bilangan sehingga koefisien salah satu variabel sama (atau berlawanan), lalu menjumlahkan atau mengurangkan kedua persamaan untuk mengeliminasi variabel tersebut.

Kita akan mengeliminasi variabel y.
Untuk menyamakan koefisien y, kita kalikan persamaan (1) dengan 3 dan persamaan (2) dengan 2:

Persamaan (1) dikali 3:
(3x + 2y = 11) × 3 => 9x + 6y = 33 …(3)

Persamaan (2) dikali 2:
(2x – 3y = 0) × 2 => 4x – 6y = 0 …(4)

Sekarang, koefisien y pada persamaan (3) dan (4) berlawanan (+6y dan -6y). Kita jumlahkan kedua persamaan tersebut:
(9x + 6y) + (4x – 6y) = 33 + 0
9x + 4x + 6y – 6y = 33
13x = 33
x = 33 / 13

Hmm, sepertinya ada kesalahan dalam soal atau angka yang diberikan agar hasilnya bulat. Mari kita coba eliminasi x agar lebih mudah, atau kita periksa kembali soalnya. Sepertinya soal nomor 5 ini sengaja dibuat untuk menguji ketelitian. Jika soalnya tetap seperti ini, maka kita lanjutkan.

Mari kita coba eliminasi x agar mendapatkan hasil yang mungkin lebih sederhana. Kita akan menyamakan koefisien x. Kalikan persamaan (1) dengan 2 dan persamaan (2) dengan 3.

Persamaan (1) dikali 2:
(3x + 2y = 11) × 2 => 6x + 4y = 22 …(5)

Persamaan (2) dikali 3:
(2x – 3y = 0) × 3 => 6x – 9y = 0 …(6)

Sekarang, koefisien x pada persamaan (5) dan (6) sama. Kita kurangkan persamaan (6) dari persamaan (5):
(6x + 4y) – (6x – 9y) = 22 – 0
6x – 6x + 4y – (-9y) = 22
4y + 9y = 22
13y = 22
y = 22 / 13

Ini menunjukkan bahwa jika soalnya benar, maka solusinya berupa pecahan.

Mari kita buat contoh soal SPLDV lain dengan hasil yang lebih umum:

Contoh Soal 5 (Revisi):

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut menggunakan metode eliminasi:
1) 2x + y = 7
2) x – y = 2

Pembahasan (Metode Eliminasi – Revisi):

Kita akan mengeliminasi variabel y. Koefisien y pada kedua persamaan sudah berlawanan (+1 dan -1). Kita cukup menjumlahkan kedua persamaan:

(2x + y) + (x – y) = 7 + 2
2x + x + y – y = 9
3x = 9
x = 9 / 3
x = 3

Sekarang substitusikan nilai x = 3 ke salah satu persamaan awal, misalnya persamaan (1):
2x + y = 7
2(3) + y = 7
6 + y = 7
y = 7 – 6
y = 1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (3, 1).

>

Bab 4: Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras adalah salah satu teorema fundamental dalam geometri yang menjelaskan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku.

Contoh Soal 6:

Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-sikunya 8 cm dan 15 cm. Hitunglah panjang sisi miringnya.

Pembahasan:

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada segitiga siku-siku, kuadrat dari sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi siku-sikunya. Jika sisi siku-siku adalah a dan b, serta sisi miring adalah c, maka berlaku:
a² + b² = c²

Dalam soal ini:
a = 8 cm
b = 15 cm
c = ?

Maka,
8² + 15² = c²
64 + 225 = c²
289 = c²
c = √289
c = 17 cm

Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 17 cm.

Contoh Soal 7:

Sebuah tangga sepanjang 13 meter bersandar pada dinding. Jarak ujung bawah tangga ke dinding adalah 5 meter. Berapa tinggi dinding yang dicapai oleh ujung atas tangga?

Pembahasan:

Soal ini dapat dimodelkan sebagai segitiga siku-siku. Sisi miring adalah panjang tangga (13 m), salah satu sisi siku-siku adalah jarak ujung bawah tangga ke dinding (5 m), dan sisi siku-siku lainnya adalah tinggi dinding yang dicapai ujung atas tangga.

Misalkan:
Sisi miring (c) = 13 m
Salah satu sisi siku-siku (a) = 5 m
Tinggi dinding (b) = ?

Menggunakan Teorema Pythagoras:
a² + b² = c²
5² + b² = 13²
25 + b² = 169
b² = 169 – 25
b² = 144
b = √144
b = 12 m

Jadi, tinggi dinding yang dicapai oleh ujung atas tangga adalah 12 meter.

>

Bab 5: Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas)

Pada bab ini, kamu akan mempelajari sifat-sifat, jaring-jaring, luas permukaan, dan volume dari bangun ruang sisi datar.

Contoh Soal 8:

Sebuah balok memiliki panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 7 cm. Hitunglah luas permukaan balok tersebut.

Pembahasan:

Rumus luas permukaan balok adalah:
LP = 2 * (panjang × lebar + panjang × tinggi + lebar × tinggi)

Diketahui:
Panjang (p) = 10 cm
Lebar (l) = 5 cm
Tinggi (t) = 7 cm

LP = 2 (10 cm × 5 cm + 10 cm × 7 cm + 5 cm × 7 cm)
LP = 2
(50 cm² + 70 cm² + 35 cm²)
LP = 2 * (155 cm²)
LP = 310 cm²

Jadi, luas permukaan balok tersebut adalah 310 cm².

Contoh Soal 9:

Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 6 cm. Hitunglah volume kubus tersebut.

Pembahasan:

Rumus volume kubus adalah:
V = rusuk³

Diketahui:
Rusuk (s) = 6 cm

V = (6 cm)³
V = 6 cm × 6 cm × 6 cm
V = 36 cm² × 6 cm
V = 216 cm³

Jadi, volume kubus tersebut adalah 216 cm³.

Contoh Soal 10:

Sebuah prisma segitiga memiliki luas alas 30 cm² dan tinggi prisma 12 cm. Hitunglah volume prisma tersebut.

Pembahasan:

Rumus volume prisma adalah:
V = Luas Alas × Tinggi Prisma

Diketahui:
Luas Alas = 30 cm²
Tinggi Prisma = 12 cm

V = 30 cm² × 12 cm
V = 360 cm³

Jadi, volume prisma segitiga tersebut adalah 360 cm³.

>

Tips Tambahan untuk Menghadapi PAS:

  1. Pahami Konsep: Jangan hanya menghafal rumus. Usahakan untuk memahami dari mana rumus tersebut berasal dan bagaimana penerapannya.
  2. Latihan Soal Bervariasi: Kerjakan soal-soal dari berbagai sumber, termasuk buku paket, LKS, maupun contoh soal dari guru.
  3. Identifikasi Kelemahan: Setelah mengerjakan soal latihan, perhatikan topik atau jenis soal mana yang masih membuatmu kesulitan. Fokuskan waktu belajarmu pada area tersebut.
  4. Buat Catatan Ringkas: Buatlah ringkasan rumus-rumus penting, definisi, dan teorema yang perlu diingat.
  5. Diskusi dengan Teman: Belajar bersama teman dapat membantu membuka sudut pandang baru dan saling membantu dalam memahami materi yang sulit.
  6. Istirahat yang Cukup: Pastikan kamu mendapatkan istirahat yang cukup sebelum hari PAS agar pikiranmu segar dan fokus.

Dengan persiapan yang matang dan strategi belajar yang tepat, kamu pasti bisa menghadapi PAS Matematika Kelas 8 Semester 1 dengan percaya diri. Selamat belajar dan semoga sukses!

>

Share your love

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *